Rabu, 13 Februari 2013

IMYEP 2012




Indonesia Malaysia Youth Exchange Program 2012
 “Bermimpilah,maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu”
Kata-kata di atas merupakan, kata yang mensugesti diri saya untuk selalu berusaha dan yakin dengan setiap apa yang saya lakukan akan menjadi nyata.
Begitupula dengan program dari Kemenpora yang tahun sebelumnya saya harus sabar karena gagal saat seleksi terakhir. PPAN,merupakan program yang mungkin menjadi impian pemuda yang ada di Indonesia dan bahkan pemuda dari negara ASEAN lainnya. Saya boleh bersyukur karena tahun ini saya terpilih menjadi delegasi pemuda NTB untuk program pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dengan negara tujuan Malaysia (Indonesia Malaysia Youth Exchange Program). Sebenarnya negara Malaysia bukan passion saya untuk PPAN,karena di application form negara Australia adalah pilihan,mungkin bisa di bilang harga mati.
Saya sangat senang ketika salah satu anggota PCMI (Alumni PPAN) memberikan kabar kalau saya terpilih untuk program AIYEP (Australia Indonesia Youth Exchange Program). Tetapi karena faktor usia saya harus rela change ke program lain yaitu IMYEP. Saat itu ketua PCMI ngobrol empat mata dengan saya,sehingga beliau harus memberikan opsi kepada saya “Leave it or Take it”,dengan tegas dan tanpa bisa menghilangkan kekecewaan di hati ,saya mengatakan “Take it”.
Butuh perjuangan yang kuat dan keyakinan yang sungguh-sungguh untuk menjadi bagian dari mereka (PCMI),walaupun mungkin sangat susah untuk mengambarkan “kenapa saya terpilih?”, itu yang menjadi penguat hati saya untuk say “take it”.
Indonesia Malaysia Youth Exchange Program boleh dibilang program yang paling pendek dibandingkan dengan program dari Kemenpora yang lain bisa sampai tiga dan bahkan enam bulan. But I proud to be the part at this program.
Setelah di umumkan secara resmi oleh Dikpora Provinsi,saya pun harus mempersiapkan banyak hal untuk tampil lebih baik dan memantapkan diri saat program. Senior-senior mulai memberikan tambahan pengetahuan, ritual ini yang biasa disebut dengan “Upgrading”.
Pre-PDT
Hari yang kami tunggu-tunggu pun telah tiba. Deg-degan sebenarnya ketemu dengan teman-teman yang merupakan delegasi dari setiap provinsi di Nusantara. Sebelumnya kami memang sering berkomunikasi bersama dengan para delegasi lewat media sosial dan tidak jarang lewat SMS dan telepon .
Sebenarnya pre-PDT ini merupakan ide dari kami para delegasi untuk bertemu sebelum kami PDT,atleast kami sudah mengenal face to face  setelah kegalauan kami terhadap program IMYEP ini.  Tapi dengan ketemu dengan semua delegasi,semua berubah menjadi kebahagian yang tidak bisa terlukiskan. Lega setelah kami bertemu dan banyak ungkapan-ungkapan yang tak bisa di ucapkan ketika melihat mereka.
Saat Pre-PDT banyak hal yang kami lakukan termasuk kumpul bareng,ngobrol dan kemudian membentuk group untuk cultural performance (CP) pada saat program. Kami sebelumnya sudah mempunyai konsep untuk CP yang akan kami tunjukan saat program,tinggal kami mem-fix-kan dengan membentuk group tersebut. Dan disini kami membagi menjadi tiga kelompok/group secara garis besar yaitu kelompok tari,nyanyi dan permainan. Merupakan hal yang wajib untuk kami menampilkan culture and art of Indonesia yang begitu unik dan luar biasa di hadapan pemuda-pemuda dari luar negeri  (Malaysia). Ada  empat macam tarian yang kami tampilkan saat CP yaitu Tari Saman (Aceh), Tari Sirih Kuning (Jakarta), Tari Kecak (Bali) dan Tari Jae (NTT). Sedangkan untuk lagu kami menentukan lagu medley Indonesia Barat dan Timur yang kami kolaborasikan dengan musik acappela dan lagu nasional Tanah airku. Beberapa CP lainnya adalah Pencak Silat (Banten) dan permainan cublak-cublak suweng (Jawa Tengah). Kami pun latihan bersama dengan teman-teman delegasi sesuai dengan kelompok CP masing-masing.
PDT (Pre Deperture Trainning)
Hari Selasa,28 Agustus 2012
Kota Jakarta saat itu cerah,secerah hati kami dan seolah-olah menambah kebahagian para delegasi yang mungkin tidurnya bermimpi sudah berada di Malaysia. Anyway, menikmati dalam mimpi tak apalah,karena sebelum kami akan berangkat ke Malaysia kami harus mengikuti pelatihan dulu (PDT),ini untuk memantapkan langkah kami pada saat di program nanti,berbagai macam rangkain acara dilalui. Mulai dari registrasi,pemberian materi,diskusi ,ice breaking dan perkenalan masing-masing delegasi. Dan yang paling peting adalah etika pergaulan internasional dan pemantapan Cultural performance kami saat program. Dengan bantuan senior-senior dari IMYEP sebelum kami, latihan ekstra dari malam sampai pagi pun kami jalani.
Saya sangat terkesan dengan para delegasi yang luar biasa,yang memiliki prestasi yang sangat luar biasa dan memiliki andil besar untuk negeri tercinta Indonesia. Setelah mengikuti PDT selama dua hari,saat yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang juga.
Kamis, 30 Agustus 2012.
Pukul 05.00 WIB kami sudah breakfast dengan bagasi yang sudah siap berderet di lobby,hari itu kami flight pukul 11.00 dan kami harus sudah siap pagi-pagi sekali untuk check-in di bandara. Kami pun arrived di Kuala Lumpur International Airport pukul 13.00 waktu Malaysia. Setelah sampai di Bandara kami sudah di tunggu oleh LO Belia Malaysia. Di Airport saya sudah mulai kagum dengan Malaysia.
Setelah dari Kuala Lumpur International Airport kami mengawali perjalanan ke Kuala Lumpur (KL),karena kegiatan pertama kami akan berpusat di salah satu hotel di Malaysia. Di sepanjang jalan saya melihat gedunng-gedung tinggi menjulang dan tata kota yang sangat rapi,bersih dan tanpa ada sampah sedikitpu terlihat di sepanjang jalan. Bendera nasional Malaysia terbentang di puncak gedung dan beberapa menutupi bagian depan gedung yang berdiri puluhan lantai di sepanjang jalan. Sebelum sampai di hotel,kami oleh guide and LO di bawa menuju Putra Jaya Malaysia yang merupakan federal admistrative center of Malaysia. Dan kami melewati  jalan berputar (bundaran) terbesar di Asia Tenggara dan tentu saja moment seperti ini tidak bisa terlewatkan,dengan bekal kamera pocket saya dan termasuk delegasi yang lain di berikan kesempatan oleh panitia untuk turun dan mengambil gambar di kawasan Putra Jaya.
Setelah dari Putra Jaya kami langsung menuju hotel,dalam kondisi capek sebagian dari delegasi terlihat tertidur di bus yang menampung 33 delegasi di tambah national leader of Indonesia dan LO dari belia Malaysia.
Berjam-jam d perjalanan akhirnya kami sampai di Dynasty Hotel tempat kami akan mengikuti serangkaian kegiatan. Kami disambut hangat oleh para belia malaysia yang dengan senyum manis mereka,menambah aura cantik dan ganteng mereka terpancar,sehingga rasa capek kami di perjalanan sudah mulai tidak terasa,kami pun berkenalan satu persatu termasuk dengan “Buddy” atau “Counter part” yang akan menemani dan memberikan penjelasan tentang kegiatan-kegiatan kami di Malaysia. Kebetulan saya dan delegasi dari Bali yaitu Niluh Putu Era Adiyana memiliki buddy yang sama,Patrick. Patrick sangat welcome terhadap pertanyaan dan kebutuhan-kebutuhan kami.
Setelah disambut dengan hangat oleh belia Malaysia kami langsung check-in hotel dan memastikan room mate selama di hotel dan Idhot Maujud  yang merupakan room mate saya selama di hotel Dynasty tersebut. Acara welcoming dinner dan ice breaking untuk mengenal satu dengan lainnya di persiapkan oleh panitia dari Malaysia. Dan semuanya sangat menyenangkan.
Jum’at,31 Agustus 2012
Pagi yang cerah menyambut kami hari itu,setelah melihat firework tepat pada pukul 12.00 dini hari yang menandakan berganti hari dan yang paling istemewa adalah tanggalnya,yaitu 31 Agustus. Dimana merupakan hari kemerdekaan Malaysia, kami pun bersiap-siap untuk ikut menjadi tamu undangan menghadiri hari kemerdekaan Malaysia. Bendera kebangsaan sudah tidak asing lagi terlihat di sepanjang jalan dan di setiap bangunan di sekitar. Independant day celebration yang merupakan hari yang di tunggu-tunggu oleh warga di setiap negara, sepanjang jalan terlihat beberapa orang yang membagi bendera kebangsaan kepada siapa saja yang belum membawa bendera. Seperti biasa setiap tahun hari kemerdekaannya dirayakan di Dataran Merdeka,Kuala Lumpur. Ribuan penduduk pagi itu sudah memadati jalan sepanjang Dataran Merdeka dan sudah terlihat sesak. Panitia sengaja membawa kami lebih pagi ke tempat perayaan supaya tidak berdesak-desakan nantinya. Iring-iringan terdengar jelas,dentuman meriam memetakan telinga dan teriakan kemerdekaan berkobar di alun-alun Dataran Merdeka,semua warga negara bahagia menyambut hari yang paling penting untuk setiap negara tersebut.
Karnaval,sambutan lagu-lagu semangat kemerdekaan tersaji dengan rapi dan menyenangkan mata,dengan perayaan dengan kesan hiburan tidak mengurangi rasa nasionalisme kemerdekaan mereka,lagu-lagu kebangsaan masih catchy di telinga dan beberapa celeberation lainnya yang memanjakan mata dan sesekali meng-wow-ming me banget !
Setelah dari Dataran Merdeka. Perjalanan kami lanjutkan untuk mempelajari Malaysia ke tempat yang lain lagi,banyak hal yang ingin saya refleksikan sebagai pola belajar yang baik untuk diri sendiri. Dari Dataran Merdeka kami menuju ke Twin Towers (Petronas) KLCC. Di KLCC panitia memberikan waktu dua jam untuk berjalan-jalan dan mempelajari IT yang ada di shops yang ada di KLCC tersebut. Kebetulan kelompok kami mendapat kesempatan untuk melihat pameran Mobil Mitsubishi dengan tenaga baterai yang untuk perjalanannya harus di charge terlebih dahulu,sedangkan jarak tempuhnya adalah 72 km,di Malaysia sendiri sudah tersedia pertamina dimana tempat bisa meng-charge mobil tersebut,keren banget kan? Hehehe
Selain menikmati shops yang ada di KLCC kami pun di ajak ke lantai 42 (Sky Bridge) yang merupakan jambatan yang di buat untuk menghubungkan dua bangunan kembar tersebut,dengan panjang 51 meter yang di buat sebagai jambatan emergency escape route. dengan mengunakan lift dengan kecepatan perdetik kami menuju ke Sky Bridge dan menikmati view Malaysia dari lantai 42. Dan semua terlihat jelas.
Tidak terasa sudah dua jam berjalan-jalan di KLCC dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke bangunan tertinggi ke empat di dunia yaitu Kuala Lumpur Tower. Tower yang dibangun pada tahun 1995 ini berdiri menjulang di Kuala lumpur dengan tinggi 421 meter dan merupakan pusat telekomunikasi dan media di Malaysia. Dengan aritiktur lantai dasar yang berciri khas islam menambah kemegahan dari bangunan tertinggi ke empat dunia ini,dengan fasilitas yang mewah,pusat perbelanjaan,oleh-oleh,hotel dan restauran ini sangat menakjubkan dan tentu saja menjadi pusat televisi dan radio di Malaysia.
Sabtu,1 September -3 September 2012
Setelah Kami kegiatan di Kuala Lumpur sudah selesai,kami pun bersiap-siap untuk segera menuju ke Malaka,yang merupakan provinsi yang merupakan bagian dari Malaysia. Kami di Malaka akan bertemu dengan Keluarga Angkat (Foster Family) yang akan menjaga dan memberikan homestay untuk kami selama berkegiatan di Malaka. Dan banyak sekalai kegiatan-kegiatan yang kami lakukan,diantaranya:
1.      Mengunjungi tempat pembudidayaan jamur dan getah.
2.      Mengunjungi dan melihat latihan pencak silat.
3.      Bertanding futsal
4.      Meramaikan games dengan delagasi-delegasi lainnya.
Semua terasa berat ketika kami harus meninggalkan foster family dan tentunya meninggalkan Malaysia kerena setelah dari malaka kami harus kembali ke Indonesia untuk kemudia post program di Bandung.
Selasa, 4 September 2012
Kami menyembut delegasi dari Malaysia di Bandung,tepatnya di Hotel Majesty,karena untuk tahun ini Indonesia Malaysia Youth Exchange program ada dua fase,yaitu fase Malaysia dan Indonesia,untuk fase Indonesia kami post program di Bandung, banyak sekali kegiatan yang kami kerjakan selama di Bandung,di antaraya:
1.      Mengunjungi komunitas musik tradisional angklung “Udjo”
2.      Mengunjungi kerdirgantaraan Indonesia dan belajar bagaimana carai merakit bahan dasar pesawat terbang.
3.      Mengunjungi Factory outlet yang ada di Bandung.
4.      Mengunjungi Universitas Pendididkan Indonesia di Bandung.
Kami belajar banyak hal di tempat-tempat tersebut dimana bisa mengembangkan dan memperbanyak pengetahuan kami tentang hal-hal baru.
Setelah kami mengunjungi tempat-tempat tersebut dalam hari yang berbeda,kami menapilkan budaya dan seni pada saat farewell party dengan format sesuai dengan yang sudah kami sepakati bersama,yaitu,membawakan tari Saman (Aceh), tari Lancang Kuning (Jakarata),Medley lagu Indonesia Barat dan Timur serta untuk penutup kami mengajak semua delegasi untuk menari bersama dengan tari Ja’i (NTT). Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari program ini dan merupakan moment yang tidak bisa terlupakan dalam hidup,karena ini adalah sekali dan tak akan terulang kembali.
 Indonesia Maju,Pemuda Jaya. Kami siap menjadi agen perubahan untuk Indonesia lebih baik, salam satu jiwa satu Indonesia.
Semangat....!!!