Oleh:
Lalu Mandra Maya
Nama saya Lalu Mandra Maya, alumni AIYEP 2015. Saya asli dari Lombok.
Saat pertama kali ikut seleksi PPAN tahun 2015 saya tidak terpikir akan terpilih untuk menjadi wakil NTB untuk program Pertukaran Pemuda Indonesia - Australia. Sekilas saya akan menceritakan pengalaman yang pertama kali saya dapatkan seumur hidup bersama AIYEP dan seluruh delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia.
AIYEP merupakan program yang lahir dari kerjasama antara Indonesia dan Australia selama 34 tahun yang bergerak di bidang kepemudaan. Karena bergerak di bidang kepemudaan dan partisipasi, maka program ini mengikutsertakan pemuda dan pemudi dari Indonesia dan Australia yang diseleksi dan dipilih melalui jalur seleksi yang sangat ketat demi memilih yang terbaik diantara yang terbaik. Untuk Indonesia sendiri unttuk tahun 2015-2016 diseleksi sebanyak 18 orang dari 18 provinsi di Indonesia dengan pembagian 9 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Dengan kata lain 1 orang mewakili 1 provinsi dari 18 daerah di Indonesia. Sedangkan dari Australia sendiri, diseleksi 18 orang pemuda dengan pembagian 9 orang putra dan 9 orang putri dari Australia yang telah melewati seleksi ketat dari berbagai negara bagian di Australia.
Program ini diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia sedangkan untuk Australia, berada di bawah tanggung jawab Department of Foreign Affair and Trade (DFAT), Australia Indonesia Institute (AII) ,The Aid Program dan The Communication Network (TCN) mengkoordinir dan menjalankan proses penyeleksian 9 putra dan 9 putri dari beberapa negara bagian dan wilayah di Australia.
AIYEP sendiri
terdiri dari 2 fase yaitu fase Australia dan fase Indonesia yang berlangsung
selama kurang lebih 4 bulan yang berlangsung dari bulan Oktober 2015 hingga
bulan Februari 2016. Fase Australia terdiri dari fase kota dan fase desa atau
rural phase sedangkan untuk fase Indonesia juga terdiri dari dua fase yang sama
yaitu fase desa dan fase kota. Untuk periode tahun 2015-2016, fase kota di
Australia berlangsung di kota Canberra (Australian Capital Territory) , dan
fase desanya berlangsung di New South Wales tepatnya di Ulladula. Sedangkan
untuk fase di Indonesia berlangsung di kabupaten Sambas, desa Lumbang untuk
fase desa dan kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk fase kota.
Saat pertama
menginjakkan kaki di Jakarta sewaktu Pre Departure Training (PDT) tanggal 1 s.d
10 September 2015, saya merasa itu hal yang pertama yang saya dapatkan karena baru
pertama kali menaiki pesawat dan pertama kali juga ke Jakarta. Tentunya saya
sangat senang dan bahagia akan hal tersebut, di samping bertemu dengan
teman-teman baru juga bertemu dengan berbagai narasumber terkenal dan
senior-senior AIYEP yang lain yang merupaka suatu kebanggaan tersendiri. Saat PDT
banyak sekali hal-hal menarik yang dilakukan antara lain City Exploration, Team Bounding Practice, game, dan masih banyak lagi.
Saat-saat kami
berangkat ke Australia merupakan saat-saat yang mengharukan karena harus
berpisah dengan kakak-kakak di Jakarta.
Fase Australia
berlangsung dari tanggal 11 Oktober 2015
sampai dengan 9 Desember 2015. Saat kami tiba
di Australia, tepatnya di Canberra city, kami langsung di sambut oleh Mr. Deane Edgecombe, Ms. Sarah Bennet dan Jane. Tentunya mereka
memimpin orientasi kami semenjak kami pertama kali menginjakkan kaki di Australia.
Orientasi diadakan pada minggu pertama yakni dari tanggal 12 Oktober sampai
dengan 16 Oktober 2015 dan bertempat di YHA kota Canberra. Orientasi ini
diisi dengan banyak materi yang disampaikan selama orientasi yang mencakup
jadwal aktivitas di Canberra dan di Ulladula, Mid Visit Break di Burial Lake, pengenalan kota Canberra termasuk transportasi umum seperti bus yang
merupakan transportasi umum yang akan sering kami gunakan di sana dan bank,
penggunaan telepon genggam termasuk SIM cardnya dan telepon umum, dan budaya
orang Australia, informasi tentang host family dan program kerja magang,
informasi tentang asuransi perjalanan/kesehatan, keamanan dan sopan santun, tidak
lupa juga koordinator kami menjelaskan tentang aturan selama
di Australia.
Kegiatan lain selama masa orientasi adalah persiapan berkas untuk
program magang kerja, diskusi dan latihan penampilan budaya, perkenalan dengan
alumni AIYEP dan juga courtesy call ke R.G Casey building, DFAT (Department
of Foreign Affairs and Trade), ACT Minister for Multicultural Affairs serta kami
bermain game untuk lebih mengenal kota Canberra secara penuh yang mana game ini
dinamakan scavenger hunt. Scavenger hunt adalah sebuah game dimana dalam game
ini kita menjelajahi suatu tempat untuk melengkapi petunjuk sesuai dengan peta
dan petunjuk yang sudah disediakan. Sangat menyenangkan.
Tibalah saat-saat kami memasuki fase Kota Canberra yang dimulai
pada hari sabtu tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan hari minggu tanggal 8 November
2015 dengan koordinator lokal Kirrily Mckinzie. Kegiatan selama fase kota
meliputi tinggal bersama host family,
kerja magang, cultural performance atau pementasan budaya Indonesia ke
sekolah-sekolah di Canberra, beserta dengan school visit. Saya juga
kebetulan tinggal dengan keluarga angkat disana yaitu keluarga Bolton. Saya sangat
mencintai mereka karena mereka sangat baik dan sangat perhatian.
Setelah satu bulan bersama keluarga Bolton tibalah fase yang
menjembatani antara fase desa dan fase kota yaitu mid visit break. Mid
visit break adalah agenda liburan yang dilaksanakan
di tengah program, yakni masa perpindahan dari fase kota ke fase desa. Jadi,
dalam perjalanan menuju Ulladula di New South Wales, para peserta termasuk saya
sendiri berhenti di Burrial Lake untuk menikmati liburan. Selama Mid Visit Break,
kami didampingi oleh dua koordinator dari TCN, Ms. Sarah Bennet dan Ms. Clare
Anderson . Mid Visit Break berlangsung dari tanggal 8 – 13 November 2015, mid
visit break diisi dengan beberapa aktifitas yang menyenangkan seperti
kompetisi memasak (Masterchef), permainan (games) seperti scavenger
hunt, bowling, dan bingo, latihan renang dengan instruktur renang yaitu
Kirrily Mckenzie, bermain kayak , parrot feeding, dan kami juga
berjalan-berjalan ke pantai yang ada disana yaitu pantai Mollymook dan belajar
berselancar didampingi oleh instruktur selancar dari Ulladula. Kami juga
diberikan kesempatan untuk berkunjung sementara ke daerah Ulladula, di seputar
wilayah Mollymook untuk berbelanja keperluan untuk masterchef dan souvenir
karena kebetulan tempatnya berdekatan dengan Burrial Lake.
Pada
hari Jumat sore tanggal 13 November 2015, peserta dipertemukan dengan host
family masing-masing di Burial Lake dan petualangan kamipun dimulai di
Ulladula.
Kebetulan
saya mendapatkan host family seorang artis yang begitu terkenal di New South Wales
terutama di Australia yaitu pasangan keluarga Pitt, Turia Pitt dan Michael Pitt.
Mereka belum dikaruniai anak tapi adik dari Turia Pitt tinggal bersama kami
bernama Toriki Pitt (17). Kami sekeluarga
tinggal di Mollymook dengan pantainya yang sangat indah.
Kegiatan AIYEP selama di Ulladula tidak berbeda dengan kegiatan selama di Canberra. Hari Senin adalah hari kunjungan sekolah dan ke komunitas masyarakat untuk menampilkan pertunjukan budaya. Di fase ini, peserta mendapat kesempatan untuk menampilkan pertunjukkan budaya di beberapa sekolah di ulladula antara lain Vincentia High School, Nowra High School, Ulladula High School dan Ulladula Primary School. Sedangkan di hari selasa hingga kamis saya bekerja sebagai pengajar di Ulladula high school. Di sana murid-muridnya sangat menyenangkan.
Setelah dari Australia tibalah fase Indonesia yang berlangsung di Sambas di desa Lumbang. Kami melakukan community development di desa Lumbang bersama dengan para delegasi dari Australia yang disebut dengan counterpart. Tentunya saya mndapatkan counterpart yang sifatnya hampir mirip dengan saya yaitu Tim Flicker.
Selesai
di desa Lumbang mengabdi selama 1 bulan melakukan ComDev, kami ber-36 pun
langsung bergerak ke fase kota di Pontianak setelah sebelumnya melewati fase istirahat
di singkawang selama 3 hari. Dalam fase kota ini saya bersama counterpart saya
tinggal bersama bapak Ir. H. Sofyan Zainal M.Si dimana beliau adalah seorang
dosen di UNTAN. Seperti biasa jadwal kami, Setiap hari Senin, kami mengunjungi
beberapa SMP dan SMA di daerah Pontianak guna menampilkan pertunjukan budaya
membawa tarian dan lagu Indonesia yang sudah dikolaborasikan dengan tarian dan
lagu khas Australia. sekolah-sekolah yang dikunjungi antara lain SMAN 2
Pontianak, SMPN 16 Pontianak, SMAN 3 Pontianak, SMA Santo Paulus Pontianak, dan
SD Al- Azhar. Pada hari Selasa sampai dengan Jumat, saya dan Tim pergi kerja
ke PON TV yaitu salah satu stasiun tv swasta di Pontianak. Saya di sana
bekerja sebagai presenter berita dan cameramen.
Setelah tugas selesai baliklah kami semua ke Jakarta untuk melakukan penutupan program dan kamipun kembali ke rumah masing-masing dengan rasa sedih yang sangat mendalam sampai hari ini.
SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259
BalasHapus