Indonesia Malaysia Youth Exchange
Program 2012
“Bermimpilah,maka tuhan akan memeluk
mimpi-mimpimu”
Kata-kata di atas merupakan, kata
yang mensugesti diri saya untuk selalu berusaha dan yakin dengan setiap apa
yang saya lakukan akan menjadi nyata.
Begitupula dengan program dari
Kemenpora yang tahun sebelumnya saya harus sabar karena gagal saat seleksi
terakhir. PPAN,merupakan program yang mungkin menjadi impian pemuda yang ada di
Indonesia dan bahkan pemuda dari negara ASEAN lainnya. Saya boleh bersyukur
karena tahun ini saya terpilih menjadi delegasi pemuda NTB untuk program
pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dengan negara tujuan Malaysia (Indonesia
Malaysia Youth Exchange Program). Sebenarnya negara Malaysia bukan passion saya
untuk PPAN,karena di application form negara Australia adalah pilihan,mungkin
bisa di bilang harga mati.
Saya sangat senang ketika salah
satu anggota PCMI (Alumni PPAN) memberikan kabar kalau saya terpilih untuk
program AIYEP (Australia Indonesia Youth Exchange Program). Tetapi karena
faktor usia saya harus rela change ke program lain yaitu IMYEP. Saat itu ketua
PCMI ngobrol empat mata dengan saya,sehingga beliau harus memberikan opsi
kepada saya “Leave it or Take it”,dengan tegas dan tanpa bisa menghilangkan
kekecewaan di hati ,saya mengatakan “Take it”.
Butuh perjuangan yang kuat dan
keyakinan yang sungguh-sungguh untuk menjadi bagian dari mereka (PCMI),walaupun
mungkin sangat susah untuk mengambarkan “kenapa saya terpilih?”, itu yang
menjadi penguat hati saya untuk say “take it”.
Indonesia Malaysia Youth Exchange
Program boleh dibilang program yang paling pendek dibandingkan dengan program
dari Kemenpora yang lain bisa sampai tiga dan bahkan enam bulan. But I proud to
be the part at this program.
Setelah di umumkan secara resmi
oleh Dikpora Provinsi,saya pun harus mempersiapkan banyak hal untuk tampil
lebih baik dan memantapkan diri saat program. Senior-senior mulai memberikan
tambahan pengetahuan, ritual ini yang biasa disebut dengan “Upgrading”.
Pre-PDT
Hari yang kami tunggu-tunggu pun
telah tiba. Deg-degan sebenarnya ketemu dengan teman-teman yang merupakan delegasi
dari setiap provinsi di Nusantara. Sebelumnya kami memang sering berkomunikasi
bersama dengan para delegasi lewat media sosial dan tidak jarang lewat SMS dan
telepon .
Sebenarnya pre-PDT ini merupakan
ide dari kami para delegasi untuk bertemu sebelum kami PDT,atleast kami sudah mengenal
face to face setelah kegalauan kami terhadap
program IMYEP ini. Tapi dengan ketemu
dengan semua delegasi,semua berubah menjadi kebahagian yang tidak bisa
terlukiskan. Lega setelah kami bertemu dan banyak ungkapan-ungkapan yang tak
bisa di ucapkan ketika melihat mereka.
Saat Pre-PDT banyak hal yang kami
lakukan termasuk kumpul bareng,ngobrol dan kemudian membentuk group untuk
cultural performance (CP) pada saat program. Kami sebelumnya sudah mempunyai
konsep untuk CP yang akan kami tunjukan saat program,tinggal kami mem-fix-kan
dengan membentuk group tersebut. Dan disini kami membagi menjadi tiga
kelompok/group secara garis besar yaitu kelompok tari,nyanyi dan permainan.
Merupakan hal yang wajib untuk kami menampilkan culture and art of Indonesia yang begitu unik dan luar biasa di
hadapan pemuda-pemuda dari luar negeri
(Malaysia). Ada empat macam
tarian yang kami tampilkan saat CP yaitu Tari Saman (Aceh), Tari Sirih Kuning
(Jakarta), Tari Kecak (Bali) dan Tari Jae (NTT). Sedangkan untuk lagu kami
menentukan lagu medley Indonesia Barat dan Timur yang kami kolaborasikan dengan
musik acappela dan lagu nasional Tanah airku. Beberapa CP lainnya adalah Pencak
Silat (Banten) dan permainan cublak-cublak suweng (Jawa Tengah). Kami pun
latihan bersama dengan teman-teman delegasi sesuai dengan kelompok CP
masing-masing.
PDT (Pre Deperture Trainning)
Hari
Selasa,28 Agustus 2012
Kota Jakarta saat itu
cerah,secerah hati kami dan seolah-olah menambah kebahagian para delegasi yang
mungkin tidurnya bermimpi sudah berada di Malaysia. Anyway, menikmati dalam
mimpi tak apalah,karena sebelum kami akan berangkat ke Malaysia kami harus
mengikuti pelatihan dulu (PDT),ini untuk memantapkan langkah kami pada saat di
program nanti,berbagai macam rangkain acara dilalui. Mulai dari
registrasi,pemberian materi,diskusi ,ice breaking dan perkenalan masing-masing
delegasi. Dan yang paling peting adalah etika pergaulan internasional dan
pemantapan Cultural performance kami saat program. Dengan bantuan senior-senior
dari IMYEP sebelum kami, latihan ekstra dari malam sampai pagi pun kami jalani.
Saya sangat terkesan dengan para
delegasi yang luar biasa,yang memiliki prestasi yang sangat luar biasa dan
memiliki andil besar untuk negeri tercinta Indonesia. Setelah mengikuti PDT
selama dua hari,saat yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang juga.
Kamis, 30 Agustus 2012.
Pukul 05.00 WIB kami sudah
breakfast dengan bagasi yang sudah siap berderet di lobby,hari itu kami flight
pukul 11.00 dan kami harus sudah siap pagi-pagi sekali untuk check-in di
bandara. Kami pun arrived di Kuala Lumpur International Airport pukul 13.00 waktu
Malaysia. Setelah sampai di Bandara kami sudah di tunggu oleh LO Belia
Malaysia. Di Airport saya sudah mulai kagum dengan Malaysia.
Setelah dari Kuala Lumpur
International Airport kami mengawali perjalanan ke Kuala Lumpur (KL),karena
kegiatan pertama kami akan berpusat di salah satu hotel di Malaysia. Di
sepanjang jalan saya melihat gedunng-gedung tinggi menjulang dan tata kota yang
sangat rapi,bersih dan tanpa ada sampah sedikitpu terlihat di sepanjang jalan. Bendera
nasional Malaysia terbentang di puncak gedung dan beberapa menutupi bagian depan
gedung yang berdiri puluhan lantai di sepanjang jalan. Sebelum sampai di
hotel,kami oleh guide and LO di bawa menuju Putra Jaya Malaysia yang merupakan
federal admistrative center of Malaysia. Dan kami melewati jalan berputar (bundaran) terbesar di Asia
Tenggara dan tentu saja moment seperti ini tidak bisa terlewatkan,dengan bekal
kamera pocket saya dan termasuk delegasi yang lain di berikan kesempatan oleh
panitia untuk turun dan mengambil gambar di kawasan Putra Jaya.
Setelah dari Putra Jaya kami
langsung menuju hotel,dalam kondisi capek sebagian dari delegasi terlihat
tertidur di bus yang menampung 33 delegasi di tambah national leader of
Indonesia dan LO dari belia Malaysia.
Berjam-jam d perjalanan akhirnya
kami sampai di Dynasty Hotel tempat kami akan mengikuti serangkaian kegiatan.
Kami disambut hangat oleh para belia malaysia yang dengan senyum manis
mereka,menambah aura cantik dan ganteng mereka terpancar,sehingga rasa capek
kami di perjalanan sudah mulai tidak terasa,kami pun berkenalan satu persatu
termasuk dengan “Buddy” atau “Counter part” yang akan menemani dan memberikan
penjelasan tentang kegiatan-kegiatan kami di Malaysia. Kebetulan saya dan
delegasi dari Bali yaitu Niluh Putu Era Adiyana memiliki buddy yang
sama,Patrick. Patrick sangat welcome terhadap pertanyaan dan
kebutuhan-kebutuhan kami.
Setelah disambut dengan hangat
oleh belia Malaysia kami langsung check-in hotel dan memastikan room mate selama
di hotel dan Idhot Maujud yang merupakan
room mate saya selama di hotel Dynasty tersebut. Acara welcoming dinner dan ice
breaking untuk mengenal satu dengan lainnya di persiapkan oleh panitia dari
Malaysia. Dan semuanya sangat menyenangkan.
Jum’at,31 Agustus 2012
Pagi yang cerah menyambut kami
hari itu,setelah melihat firework tepat pada pukul 12.00 dini hari yang
menandakan berganti hari dan yang paling istemewa adalah tanggalnya,yaitu 31
Agustus. Dimana merupakan hari kemerdekaan Malaysia, kami pun bersiap-siap untuk
ikut menjadi tamu undangan menghadiri hari kemerdekaan Malaysia. Bendera
kebangsaan sudah tidak asing lagi terlihat di sepanjang jalan dan di setiap
bangunan di sekitar. Independant day
celebration yang merupakan hari yang di tunggu-tunggu oleh warga di setiap
negara, sepanjang jalan terlihat beberapa orang yang membagi bendera kebangsaan
kepada siapa saja yang belum membawa bendera. Seperti biasa setiap tahun hari
kemerdekaannya dirayakan di Dataran Merdeka,Kuala Lumpur. Ribuan penduduk pagi
itu sudah memadati jalan sepanjang Dataran Merdeka dan sudah terlihat sesak.
Panitia sengaja membawa kami lebih pagi ke tempat perayaan supaya tidak
berdesak-desakan nantinya. Iring-iringan terdengar jelas,dentuman meriam
memetakan telinga dan teriakan kemerdekaan berkobar di alun-alun Dataran
Merdeka,semua warga negara bahagia menyambut hari yang paling penting untuk
setiap negara tersebut.
Karnaval,sambutan lagu-lagu
semangat kemerdekaan tersaji dengan rapi dan menyenangkan mata,dengan perayaan
dengan kesan hiburan tidak mengurangi rasa nasionalisme kemerdekaan
mereka,lagu-lagu kebangsaan masih catchy di telinga dan beberapa celeberation
lainnya yang memanjakan mata dan sesekali meng-wow-ming me banget !
Setelah dari Dataran Merdeka.
Perjalanan kami lanjutkan untuk mempelajari Malaysia ke tempat yang lain
lagi,banyak hal yang ingin saya refleksikan sebagai pola belajar yang baik
untuk diri sendiri. Dari Dataran Merdeka kami menuju ke Twin Towers (Petronas)
KLCC. Di KLCC panitia memberikan waktu dua jam untuk berjalan-jalan dan
mempelajari IT yang ada di shops yang ada di KLCC tersebut. Kebetulan kelompok
kami mendapat kesempatan untuk melihat pameran Mobil Mitsubishi dengan tenaga
baterai yang untuk perjalanannya harus di charge terlebih dahulu,sedangkan jarak
tempuhnya adalah 72 km,di Malaysia sendiri sudah tersedia pertamina dimana
tempat bisa meng-charge mobil tersebut,keren banget kan? Hehehe
Selain menikmati shops yang ada
di KLCC kami pun di ajak ke lantai 42 (Sky Bridge) yang merupakan jambatan yang
di buat untuk menghubungkan dua bangunan kembar tersebut,dengan panjang 51
meter yang di buat sebagai jambatan emergency escape route. dengan mengunakan
lift dengan kecepatan perdetik kami menuju ke Sky Bridge dan menikmati view
Malaysia dari lantai 42. Dan semua terlihat jelas.
Tidak terasa sudah dua jam
berjalan-jalan di KLCC dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke bangunan
tertinggi ke empat di dunia yaitu Kuala Lumpur Tower. Tower yang dibangun pada
tahun 1995 ini berdiri menjulang di Kuala lumpur dengan tinggi 421 meter dan
merupakan pusat telekomunikasi dan media di Malaysia. Dengan aritiktur lantai
dasar yang berciri khas islam menambah kemegahan dari bangunan tertinggi ke
empat dunia ini,dengan fasilitas yang mewah,pusat perbelanjaan,oleh-oleh,hotel
dan restauran ini sangat menakjubkan dan tentu saja menjadi pusat televisi dan
radio di Malaysia.
Sabtu,1 September -3 September
2012
Setelah Kami kegiatan di Kuala
Lumpur sudah selesai,kami pun bersiap-siap untuk segera menuju ke Malaka,yang
merupakan provinsi yang merupakan bagian dari Malaysia. Kami di Malaka akan
bertemu dengan Keluarga Angkat (Foster Family) yang akan menjaga dan memberikan
homestay untuk kami selama berkegiatan di Malaka. Dan banyak sekalai
kegiatan-kegiatan yang kami lakukan,diantaranya:
1.
Mengunjungi
tempat pembudidayaan jamur dan getah.
2.
Mengunjungi
dan melihat latihan pencak silat.
3.
Bertanding
futsal
4.
Meramaikan
games dengan delagasi-delegasi lainnya.
Semua terasa berat ketika kami
harus meninggalkan foster family dan tentunya meninggalkan Malaysia kerena
setelah dari malaka kami harus kembali ke Indonesia untuk kemudia post program
di Bandung.
Selasa,
4 September 2012
Kami menyembut delegasi dari
Malaysia di Bandung,tepatnya di Hotel Majesty,karena untuk tahun ini Indonesia
Malaysia Youth Exchange program ada dua fase,yaitu fase Malaysia dan
Indonesia,untuk fase Indonesia kami post program di Bandung, banyak sekali
kegiatan yang kami kerjakan selama di Bandung,di antaraya:
1.
Mengunjungi
komunitas musik tradisional angklung “Udjo”
2.
Mengunjungi
kerdirgantaraan Indonesia dan belajar bagaimana carai merakit bahan dasar
pesawat terbang.
3.
Mengunjungi
Factory outlet yang ada di Bandung.
4.
Mengunjungi
Universitas Pendididkan Indonesia di Bandung.
Kami belajar banyak hal di
tempat-tempat tersebut dimana bisa mengembangkan dan memperbanyak pengetahuan
kami tentang hal-hal baru.
Setelah kami mengunjungi
tempat-tempat tersebut dalam hari yang berbeda,kami menapilkan budaya dan seni
pada saat farewell party dengan format sesuai dengan yang sudah kami sepakati
bersama,yaitu,membawakan tari Saman (Aceh), tari Lancang Kuning (Jakarata),Medley
lagu Indonesia Barat dan Timur serta untuk penutup kami mengajak semua delegasi
untuk menari bersama dengan tari Ja’i (NTT). Saya sangat bangga bisa menjadi
bagian dari program ini dan merupakan moment yang tidak bisa terlupakan dalam
hidup,karena ini adalah sekali dan tak akan terulang kembali.
Indonesia Maju,Pemuda Jaya. Kami siap menjadi
agen perubahan untuk Indonesia lebih baik, salam satu jiwa satu Indonesia.
Semangat....!!!