Jumat, 22 April 2016

HASIL SELEKSI PPAN DAN KPN 2016

We are very delighted to announce the participants who are eligible to represent West Nusa Tenggara for Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) and Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2016. 

There will be one candidates and four reserved participants for SSEAYP , IChYEP and ASVI.

Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP)

1. SITI HUMAIRAH TAUHIDAH - West Sumbawa

2. KARIN SELMA ALKAUTSAR (RESERVED) - Mataram
3. DUWI WULANDARI (RESERVED) - Mataram
4. INTAN PURNAMA DEWI (RESERVED) - Mataram
5. SUHARTINI (RESERVED) - Central Lombok

Indonesia- China Youth Exchange Program (IChYEP)

1. ANHAR PUTRA ISWANTO- North Lombok

2. ARDIANSYAH (RESERVED) - Mataram
3. MUHAMMAD AKBAR (RESERVED) - Bima
4. MUHAMMAD ZAINI (RESERVED) - Mataram
5. MUHAMMAD ALAWI (RESERVED) - Central Lombok

ASEAN Students Visit India (ASVI)

1. IQBAL MAULANA - Mataram

2. LALU IRPAN HADIMI (RESERVED) - West Lombok
3. HAZAIRIN ALFIAN (RESERVED) - East Lombok
4. ISMAIL (RESERVED) - Dompu
5. IMAM WIERAWARISYAH E. (RESERVED) - Sumbawa

 --------------------------------------------------------------------------------------------------------

KAPAL PEMUDA NUSANTARA (KPN)

1. ISMAIL - Dompu

2. PANJI TANASHUR - Central Lombok

3. NI KOMANG TINTRIANI - East Lombok


We thank you for your cooperation.  
Congratulations to those who succeed, and good luck to those who can not make it this year, There is always next time!


You may contact the committee if you have any question.  
087864177729 (Ayu)
081338375013 (Endang)

Selasa, 29 Maret 2016

PENGUMUMAN SELEKSI PPAN 2016





PENGUMUMAN

            PCMI NTB, telah berkoordinasi dengan pihak Dikpora di masing-masing Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan ini, mengumumkan batas akhir pendaftaran untuk Seleksi PPAN 2016 tingkat Kabupaten/Kota berikut dengan jadwal dan tempat seleksi.  

NO
Kabupaten/kota
Batas Akhir Pendaftaran
Tanggal Seleksi
Waktu Seleksi
Tempat Seleksi
1.
Kota Mataram
31 Maret 2016
4-5 April 2016
08.00 - Selesai
Kantor Dikpora Kota Mataram
2.
Kabupaten Lombok Barat
4 April 2016
4 April 2016
08.00 - Selesai
Kantor Dikpora Kabupaten Lombok Barat
3.
Kabupaten Lombok Tengah
29 Maret 2016
30 Maret 2016
08.00 - Selesai
Kantor Dikpora Kabupaten Lombok Tengah
4.
Kabupaten Lombok Timur
4 April 2016
5 April 2016
08.00 - Selesai
Kantor Dikpora Kabupaten Lombok Timur
5.
Kabupaten Lombok Utara
Menyusul
Menyusul
Menyusul
Menyusul
6.
Kabupaten Sumbawa Barat
3 April 2016
4 April 2016
08.00 - Selesai
Menyusul
7.
Kabupaten Sumbawa Besar
Menyusul
Menyusul
Menyusul
Menyusul
8.
Kabupaten Dompu
31 Maret 2016
1-2 April 2016
08.00 - Selesai
Kantor Dikpora Kabupaten Dompu
9.
Kota Bima
Menyusul
Menyusul
Menyusul
Menyusul
10.
Kabupaten Bima
Menyusul
Menyusul
Menyusul
Menyusul


                Diharapkan semua peserta tetap mengikuti informasi, baik dari pihak Dikpora Kabupaten/Kota masing-masing maupun PCMI NTB.



Hormat Kami,


                                                                                                                                                                         PCMI NTB

Sabtu, 26 Maret 2016

AUSTRALIA - INDONESIA YOUTH EXCHANGE PROGRAM (AIYEP) 2015-2016


Oleh:
Lalu Mandra Maya


Nama saya Lalu Mandra Maya, alumni AIYEP 2015. Saya asli dari Lombok.

Saat pertama kali ikut seleksi PPAN tahun 2015 saya tidak terpikir akan terpilih untuk menjadi  wakil NTB untuk program Pertukaran Pemuda Indonesia - Australia. Sekilas saya akan menceritakan pengalaman yang pertama kali saya dapatkan seumur hidup bersama AIYEP dan seluruh delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia.


AIYEP merupakan program yang lahir dari kerjasama antara Indonesia dan Australia selama 34 tahun yang bergerak di bidang kepemudaan. Karena bergerak di bidang kepemudaan dan partisipasi, maka program ini mengikutsertakan pemuda dan pemudi dari Indonesia dan Australia yang diseleksi dan dipilih melalui jalur seleksi yang sangat ketat demi memilih yang terbaik diantara yang terbaik. Untuk Indonesia sendiri  unttuk tahun 2015-2016 diseleksi sebanyak 18 orang  dari 18 provinsi di Indonesia dengan pembagian 9 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Dengan kata lain 1 orang mewakili 1 provinsi dari 18 daerah di Indonesia. Sedangkan dari Australia sendiri, diseleksi 18 orang pemuda dengan pembagian 9 orang putra dan 9 orang putri dari Australia yang telah melewati seleksi ketat dari berbagai negara bagian di Australia.

Program ini diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia sedangkan untuk Australia, berada di bawah tanggung jawab Department of Foreign Affair and Trade (DFAT), Australia Indonesia Institute (AII)  ,The Aid Program dan The Communication Network (TCN) mengkoordinir dan menjalankan proses penyeleksian 9 putra dan 9 putri dari beberapa negara bagian dan wilayah di Australia.

AIYEP sendiri terdiri dari 2 fase yaitu fase Australia dan fase Indonesia yang berlangsung selama kurang lebih 4 bulan yang berlangsung dari bulan Oktober 2015 hingga bulan Februari 2016. Fase Australia terdiri dari fase kota dan fase desa atau rural phase sedangkan untuk fase Indonesia juga terdiri dari dua fase yang sama yaitu fase desa dan fase kota. Untuk periode tahun 2015-2016, fase kota di Australia berlangsung di kota Canberra (Australian Capital Territory) , dan fase desanya berlangsung di New South Wales tepatnya di Ulladula. Sedangkan untuk fase di Indonesia berlangsung di kabupaten Sambas, desa Lumbang untuk fase desa dan kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk fase kota.

Saat pertama menginjakkan kaki di Jakarta sewaktu Pre Departure Training (PDT) tanggal 1 s.d 10 September 2015, saya merasa itu hal yang pertama yang saya dapatkan karena baru pertama kali menaiki pesawat dan pertama kali juga ke Jakarta. Tentunya saya sangat senang dan bahagia akan hal tersebut, di samping bertemu dengan teman-teman baru juga bertemu dengan berbagai narasumber terkenal dan senior-senior AIYEP yang lain yang merupaka suatu kebanggaan tersendiri. Saat PDT banyak sekali hal-hal menarik yang dilakukan antara lain City Exploration, Team Bounding Practice, game, dan masih banyak lagi.
Saat-saat kami berangkat ke Australia merupakan saat-saat yang mengharukan karena harus berpisah dengan kakak-kakak di Jakarta.

Fase Australia berlangsung dari tanggal  11 Oktober 2015 sampai dengan 9 Desember 2015. Saat kami tiba di Australia, tepatnya di Canberra city, kami langsung di sambut oleh Mr. Deane Edgecombe, Ms. Sarah Bennet dan Jane. Tentunya mereka memimpin orientasi kami semenjak kami pertama kali menginjakkan kaki di Australia. Orientasi diadakan pada minggu pertama yakni dari tanggal 12 Oktober sampai dengan 16 Oktober 2015 dan bertempat di YHA kota Canberra. Orientasi ini diisi dengan banyak materi yang disampaikan selama orientasi yang mencakup jadwal aktivitas di Canberra dan di Ulladula, Mid Visit Break di Burial Lake, pengenalan kota Canberra termasuk transportasi umum seperti bus yang merupakan transportasi umum yang akan sering kami gunakan di sana dan bank, penggunaan telepon genggam termasuk SIM cardnya dan telepon umum, dan budaya orang Australia, informasi tentang host family dan program kerja magang, informasi tentang asuransi perjalanan/kesehatan, keamanan dan sopan santun, tidak lupa juga koordinator kami menjelaskan tentang  aturan selama di Australia.
Kegiatan lain selama masa orientasi adalah persiapan berkas untuk program magang kerja, diskusi dan latihan penampilan budaya, perkenalan dengan alumni AIYEP dan juga courtesy call ke R.G Casey building, DFAT (Department of Foreign Affairs and Trade), ACT Minister for Multicultural Affairs serta kami bermain game untuk lebih mengenal kota Canberra secara penuh yang mana game ini dinamakan scavenger hunt. Scavenger hunt adalah sebuah game dimana dalam game ini kita menjelajahi suatu tempat untuk melengkapi petunjuk sesuai dengan peta dan petunjuk yang sudah disediakan. Sangat menyenangkan.
Tibalah saat-saat kami memasuki fase Kota Canberra yang dimulai pada hari sabtu tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan hari minggu tanggal 8 November 2015 dengan koordinator lokal Kirrily Mckinzie. Kegiatan selama fase kota meliputi tinggal bersama host family, kerja magang, cultural performance atau pementasan budaya Indonesia ke sekolah-sekolah di Canberra, beserta dengan school visit. Saya juga kebetulan tinggal dengan keluarga angkat disana yaitu keluarga Bolton. Saya sangat mencintai mereka karena mereka sangat baik dan sangat perhatian.

Setelah satu bulan bersama keluarga Bolton tibalah fase yang menjembatani antara fase desa dan fase kota yaitu mid visit break. Mid visit break adalah agenda liburan yang dilaksanakan di tengah program, yakni masa perpindahan dari fase kota ke fase desa. Jadi, dalam perjalanan menuju Ulladula di New South Wales, para peserta termasuk saya sendiri berhenti di Burrial Lake untuk menikmati liburan. Selama Mid Visit Break, kami didampingi oleh dua koordinator dari TCN, Ms. Sarah Bennet dan Ms. Clare Anderson . Mid Visit Break berlangsung dari tanggal 8 – 13 November 2015, mid visit break diisi dengan beberapa aktifitas yang menyenangkan seperti kompetisi memasak (Masterchef), permainan (games) seperti scavenger hunt, bowling, dan bingo, latihan renang dengan instruktur renang yaitu Kirrily Mckenzie, bermain kayak , parrot feeding, dan kami juga berjalan-berjalan ke pantai yang ada disana yaitu pantai Mollymook dan belajar berselancar didampingi oleh instruktur selancar dari Ulladula. Kami juga diberikan kesempatan untuk berkunjung sementara ke daerah Ulladula, di seputar wilayah Mollymook untuk berbelanja keperluan untuk masterchef dan souvenir karena kebetulan tempatnya berdekatan dengan Burrial Lake.

Pada hari Jumat sore tanggal 13 November 2015, peserta dipertemukan dengan host family masing-masing di Burial Lake dan petualangan kamipun dimulai di Ulladula.
Kebetulan saya mendapatkan host family seorang artis yang begitu terkenal di New South Wales terutama di Australia yaitu pasangan keluarga Pitt, Turia Pitt dan Michael Pitt. Mereka belum dikaruniai anak tapi adik dari Turia Pitt tinggal bersama kami bernama Toriki Pitt (17). Kami sekeluarga tinggal di Mollymook dengan pantainya yang sangat indah.

Kegiatan AIYEP selama di Ulladula tidak berbeda dengan kegiatan selama di Canberra. Hari Senin adalah hari kunjungan sekolah dan ke komunitas masyarakat untuk menampilkan pertunjukan budaya. Di fase ini, peserta mendapat kesempatan untuk menampilkan pertunjukkan budaya di beberapa sekolah di ulladula antara lain Vincentia High School, Nowra High School, Ulladula High School dan Ulladula Primary School. Sedangkan di hari selasa hingga kamis saya bekerja sebagai pengajar di Ulladula high school. Di sana murid-muridnya sangat menyenangkan.


Setelah dari Australia tibalah fase Indonesia yang berlangsung di Sambas di desa Lumbang. Kami melakukan community development di desa Lumbang bersama dengan para delegasi dari Australia yang disebut dengan counterpart. Tentunya saya mndapatkan counterpart yang sifatnya hampir mirip dengan saya yaitu Tim Flicker.

Selesai di desa Lumbang mengabdi selama 1 bulan melakukan ComDev, kami ber-36 pun langsung bergerak ke fase kota di Pontianak setelah sebelumnya melewati fase istirahat di singkawang selama 3 hari. Dalam fase kota ini saya bersama counterpart saya tinggal bersama bapak Ir. H. Sofyan Zainal M.Si dimana beliau adalah seorang dosen di UNTAN. Seperti biasa jadwal kami, Setiap hari Senin, kami mengunjungi beberapa SMP dan SMA di daerah Pontianak guna menampilkan pertunjukan budaya membawa tarian dan lagu Indonesia yang sudah dikolaborasikan dengan tarian dan lagu khas Australia. sekolah-sekolah yang dikunjungi antara lain SMAN 2 Pontianak, SMPN 16 Pontianak, SMAN 3 Pontianak, SMA Santo Paulus Pontianak, dan SD Al- Azhar.  Pada hari Selasa sampai dengan Jumat, saya dan Tim pergi kerja ke PON TV yaitu salah satu stasiun tv swasta di Pontianak. Saya di sana bekerja sebagai presenter berita dan cameramen.

Setelah tugas selesai baliklah kami semua ke Jakarta untuk melakukan penutupan program dan kamipun kembali ke rumah masing-masing dengan rasa sedih yang sangat mendalam sampai hari ini.

SSEAYP (Ship for South East Asian and Japanese Youth Program) 2015



Nama saya Adi Purnomo, dan saya berasal dari Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Tahun 2015 lalu, alhamdulillah saya mewakili NTB untuk Indonesia dalam rangka Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dalam program SSEAYP (Ship For South East Asian and Japanese Youth Program ) / Program Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang.

Setelah melewati seleksi Kabupaten dan lolos dalam seleksi Provinsi NTB, saya dan teman-teman program lain melaksanakan upgrading provinsi selama 2 bulan sebagai persiapan dan pementapan sebelum diberangkatkan ke Jakarta untuk Pre-Departure Training (PDT) yang sebenarnya

Setelah upgrading provinsi saya berangkat ke Jakarta untuk mengikuti PDT dengan teman-teman dari provinsi lain di Indonesia yang tergabung dalam Program SSEAYP. Setelah saya sampai di bandara Soekarno-Hatta Jakarta saya bertemu dengan teman-teman yang lain dan kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat PDT. Setiba di SESKOAL (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut), Jakarta Selatan, kami langsung disambut oleh semua panitia program yang sekaligus akan menjadi panitia selama PDT berlangsung.

Selama PDT berlangsung kami mempelajari banyak hal dan materi yang menyangkut semua pelaksanaan Program, yang meliputi; Pelatihan Kepemimpinan, Pengenalan JASEAN (Japan and ASEAN), Budaya dan Pentas Seni,  Diskusi dan Pelatihan Kepribadian. Dan pelaksanaan PDT pun berjalan selama 2 minggu.

Tanggal 27 Oktober 2015 kami resmi menjadi kontingen Indonesia untuk SSEAYP 2015 dan di berangkatakan ke Jepang pukul 20:00 WIB dengan menggunakan ATTIRE 1 (A1) dari Bandar Udara Soekarno-Hatta menuju Hanneda Tokyo-Japan. Setibanya di Tokyo, Jepang jam 8 pagi, kami dijemput oleh pihak admin dari Japan Cabinet Office, dan berangkat dari bandara Hanneda menuju Hotel New Otani untuk SSEAYP Reception Program. Selama 4 hari di Hotel New Otani kami diperkenalkan dengan kontinge-kontingen lain dari seluruh negara ASEAN dan Jepang, yang mana pada saat itu setiap kontingen menunjukan Cheers masing-masing dan kekompakan di dalam sebuah kontingen, dan sekaligus kami diperkenalkan dengan anggota DG (Discussion Group) dan SG (Solidarity Group) yang mana dalam grup tersebut memiliki masing-masing perwakilan dari seluruh negara ASEAN dan Jepang.

Selepas itu kami melanjutkan kegiatan Country Program yang mana setiap anggota SG memiliki tujuan Country Program yang berbeda, kebetulan saya tergabung dalam SG-G dan terjadwal dalam Country Program di Ehime Prefecture dengan jarak tempuh 2 jam dari Tokyo menggunakan pesawat udara. Saya bersama seluruh anggota SG-G menjalankan aktivitas Country Program selama 7 hari yang terdiri atas berbagai macam kegiatan dengan ditemani oleh Local Youth yang tinggal di Ehime. Pengalaman yang berkesan selama Country Program adalah ketika kita mengunjungi Kite Museum (museum laying-layang) dan Fish Replica, di mana dalam kegiatan tersebut kami mempelajari semua jenis laying-layang yang ada diseluruh dunia dan menghidangkan ikan sebagai makanan yang sehat.

Sekembali dari Country Program kami kembali ke Tokyo dan menuju ke NYC (National Youth Centre) untuk Program YLS (Youth Leaders Summit). Selama program YLS kami menjalankan Program Discussion dengan Local Student, 3 Minutes Performance dan Exhibiton. Dalam program ini kami langsung beradaptasi dengan pemuda lokal yang berasal dari beberapa daerah Jepang serta menunjukan seni budaya dan hasil alam dari seluruh negara ASEAN dan Jepang.

Setelah program tersebut kami melanjutkan program inti yaitu Cruise Program dengan Sailing Route dari Tokyo – Manila, Philipines – Ho Chi Minh, Vietnam – Yangon, Myanmar – Kota Kinabalu, Malaysia. Selama program ini kami malakukan pelayaran dengan kapal pesiar jepang NIPPON MARU. Adapun program selama pelayaran yang meliputi; Discussion Session, National Presentation, SG Activity, VA (Volunteer Activity), CA (Club Activity) dan Flag Hosting serta Country Program yang meliputi; Welcome Ceremony, Flag Cheers/Gangway Cheers, Institutional Visit dan Home stay matching.

Pengalaman selama program di dalam kapal dan Port Of Call sangat memotivasi seluruh pemuda baik dalam bidang intelektual, memecahkan masalah, kepemimpinan maupun menumbuhkan rasa nasionalisme tehadap negara. Disamping itu rasa kekeluargaan yang terbentuk dalam waktu yang sangat singkat dengan seluruh pemuda ASEAN dan Jepang serta hubungan keluarga yang solid dengan orangtua angkat dan Local Youth disetiap negara Program Port Of Call juga sangat berkesan.